Sebanyak 94 admin PPID dari berbagai instansi antusias mengikuti workshop peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Bantul pada Rabu (24/9/2025). Workshop ini dilaksanakan di Mandhala Saba Madya, Kompleks Parasamya I, dengan Mengusung tema “Optimalisasi Media Sosial dalam Mendukung Layanan Informasi Badan Publik”.
Ketua Tim PPID, Irfan Budi Santosa, menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pengelola layanan informasi publik terkait pemanfaatan media sosial yang informatif, partisipatif, dan optimal. Selain itu, PPID Utama ingin mendorong nilai digitalisasi dan kualitas informasi publik yang ditampilkan di media sosial.
“Kami berharap pemahaman peserta dalam pemanfaatan medsos meningkat setelah workshop ini. Kemudian, Bapak Ibu kami harapkan mampu membuat content plan mingguan sehingga berdampak pada peningkatan nilai digitalisasi dan kualitas informasi publik,” ujar Irfan.
Dalam pertemuan ini narasumber Linda Widyastuti menyampaikan bahwa cara pengemasan konten sangat penting agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh audiens secara efektif. Dalam konteks Badan Publik, Linda menyampaikan untuk fokus dengan produksi konten yang memiliki nilai edukasi namun juga menghibur.
“Saat ini masyarakat cenderung menyukai konten video pendek yang menghibur, namun informasinya relevan dan jelas,” tutur Linda.
Untuk mempermudah identifikasi dan perencanaan konten, Linda menyarankan agar Badan Publik membuat lock book. Lock book, imbuhnya, adalah lembar kerja yang akan membantu pekerjaan tim pembuat konten Badan Publik untuk memetakan ide pokok serta scene atau adegan video, sehingga konten yang dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan.
Selain merancang strategi perencanaan konten yang matang, Linda juga menekankan pentingnya hook sebagai elemen krusial dalam pembuatan konten. Hook merupakan bagian awal dari konten yang berfungsi sebagai ‘magnet’ untuk menarik perhatian audiens secara instan. Tujuannya adalah membangkitkan rasa penasaran atau ketertarikan sehingga audiens terdorong untuk menyimak konten secara menyeluruh. Tanpa hook yang kuat, besar kemungkinan konten akan diabaikan, meskipun isi di dalamnya berkualitas tinggi.
Workshop ini dilatarbelakangi oleh perhatian terhadap perkembangan teknologi informasi. Saat ini media sosial menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencari, menyampaikan, dan menanyakan informasi, termasuk informasi yang berkaitan dengan layanan publik. Kondisi ini menuntut badan publik, termasuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), untuk lebih adaptif dan responsif dalam memanfaatkan media sosial sebagai salah satu kanal penyebarluasan informasi publik. (Jhn)