Para narasumber FGD Rencana Aksi Memasuki MEA Untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN yaitu MEA 2016, dunia usaha tentu harus mengambil langkah-langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara lainnya, tak terkecuali UMKM di kabupaten Bantul yang tentu saja menjadi salah satu daerah pemasok usaha perdagangan. Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan untuk membantu pelaku usaha menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku Koperasi dan UMKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk UMKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif serta promosi.
Kabupaten Bantul merupakan daerah yang terdapat banyak potensi usaha mulai melakukan langkah-langkah persiapan MEA 2016, salah satunya meningkatkan pengetahuan yaitu dengan mengikuti FGD (Focus Group Discussion) bagi pelaku usaha/bisnis. “Menghadapi MEA 2016 kita harus lebih menggeliatkan sektor usaha yang di Bantul. Persiapan MEA 2016 itu telah dilakukan dengan meningkatkan wawasan, meningkatkan kualitas produksi serta promosi,”sambut Drs. Sulistiyanto,M.Pd Kepala Disperindagkop Bantul saat membuka acara FGD persiapan memasuki MEA di Aula Bank Bantul, Rabu (28/10).
FGD yang bertema “Rencana Aksi Memasuki MEA” diikuti pelaku usaha, pelaku Koperasi & UMKM serta Akademisi. FGD diisi oleh 4 (empat) nara sumber yaitu Dr.Drs.Suyoto HS,Msi,MMA (Asisten Perekonomian dan Pembangunan kab Bantul), Djoko Winoto (Direktorat Kerjasama Industri Internasional wil II dan Regional Ditjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian RI), Ahmad Junaedi (Bidang Pengkajian Sumberdaya UKM Kementerian Koperasi dan UKM) dan Lazuardi Nasution (Direktorat Kerjasama ASEAN Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI).
Kabupaten Bantul mempunyai 19.000 UMKM yang aktif dan berpotensi besar. Untuk lenih meningkatkan seluruhnya perlu dibina oleh Akedemisi dan Pemerintah. “Sebenarnya UMKM sudah menggeliat. Banyak terdapat usaha hasil kreativitas dan inovasi masyarakat Bantul. Bantul harus siap memasuki MEA. Semua potensi daerah Bantul siap dipromosikan ke kancah dunia. Bantul juga mempunyai 36 Desa Wisata yang pantas untuk dipromosikan,”jelas Suyoto. (dw)