Dengan semakin maraknya pusat perbelanjaan, Pemkab Bantul melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki manajemen pengelolaan pasar tradisional. Pengelolaan pasar di Bantul sudah semakin meningkat. Pemkab Bantul melakukan pendekatan dan pendampingan terus dengan pedagang. Pasar-pasar direhab atau direnovasi dan juga dipindah ke tempat baru yang lebih strategis. Itu merupakan upaya penyempurnaan kualitas pasar di Bantul. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Hermawan Setiadji, S.IP,MH saat menyambut rombongan tamu dari kabupaten Serdang Begadai di Aula Kantor pada hari Kamis (24/04).
Sampai 2013 sudah ada 8 pasar yang dipindah ke tempat baru, diantaranya pasar Niten, pasar Imogiri, pasar Pijenan, pasar Piyungan, pasar Barongan dan beberapa yang lain. Tujuan dipindah adalah untuk memperluas area dan mudah diakses konsumen. Selain itu ada beberapa pasar yang direhab, salah satunya adalah pasar Bantul yang bertempat di Bantul Kota. Pemkab Bantul juga menggulirkan dana pinjaman lunak kepada para pedagang pasar sebesar Rp 10 miliar per tahun. Tujuannya adalah untuk membantu pedagang mendapatkan tambahan modal secara ringan. Selain itu juga mengurangi adanya praktek rentenir,kata Kasi Pendapatan Kantor Pasar Besari Setyowati.
Pemkab Bantul tetap mendampingi para pedagang yang menggunakan dana pinjaman lunak. Tiap hari dilakukan kontrol terhadap proses jual beli di pasar yang dilakukan oleh Lurah Pasar dan staf. Pemantauan tersebut untuk mengetahui pendapatan para pedagang, peningkatan usahanya sekaligus juga penarikan retribusi pasar. Pengelolaan pasar yang profesional akan mendukung program Pemkab Bantul untuk lebih meningkatkan kualitas pasar tradisional agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.