Sri Sultan HB X sedang menyerahkan piagam penghargaan kepada segenap guru Seorang guru ibarat petani yang memelihara, menjaga dan membesarkan tanaman agar dikemudian hari bisa memetik buah yang berguna, bukan untuk guru itu sendiri tetapi bagi kelangsungan hidup sebuah bangsa. Hal tersebut dikatakan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke 70 PGRI di aula Parasamya Bantul, Jumat (27/11).
Lebih lanjut dikatakan tahun 2015 ini, menurut data Programme for International Student Assessment (PISA ) menunjukan bahwa pendidikan di Jepang diurutan 4, diatas Taiwan dan Finlandia, dan berada di bawah Korea Selatan, Hongkong dan Singapura yang berada di urutan pertama. Sedangkan Indonesia pada urutan 69 dari 76 negara yang disurvai, atau tergolong di peringkat 10 terbawah.
Setiap acara yang mengkaitkan guru seakan kita diingatkan akan predikatnya sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Tetapi ironisnya, tanda jasa pun tidak ada. Lalu apa yang bisa dijadikan kebanggaan selain kepahlkawanan dan pengabdian.
Acara yang juga dihadiri Pj. Bupati Bantul, Drs. Sigit Sapto Raharjo, Sekda Bantul dan sejumlah Kepala SKPD serta ribuan guru dengan batik dasar putih dan kembang hitam dan , Sultan juga mengharapkan guru mempunyai kemampuan yang lebih tajam dan beragam. Diantaranya mampu membibing kemahirwacanaan, mampu menyeimbangkan, menerima keberagaman etnik, peka dan peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan pengamalan agama.
Dalam kesempatan tersebut Sultan juga menyerahkan berbagai piagam penghragaan kepada segenap guru yang telah menunjukan pengabdian dan berprestasi. (m)