Masyarakat sedang antri menunggu giliran dapat bantuan air dari PWK UGM TUJUH puluh satu dusun di wilayah Kabupaten Bantul, dalam musim kemarau tahun ini merupakan daerah rawan kekeringan. Ketujuhpuluh satu dusun tersebut berada di tujuh wilayah kecamatan, masing-masing sebagian Kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong, Pandak, Pleret, Piyungan dan sebagian Kecamatan Kasihan. Menghadapi kenyataan tersebut, BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) Kabupaten Bantul, terus melakukan pemantauan lapangan, yang tentunya juga melibatkan dinas/instansi terkait. Dropping air kedaerah rawan kekeringan diharapkan akan mengurangi dampak kekeringan di daerah-daerah yang bersangkutan.
Ini juga dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Bantul Drs Dwi Daryanto Msi, Senin ( 24/8 ) siang di sela-sela mendampingi rombongan PWK ( Persatuan Wanita Karya ) UGM Yogyakarta dipimpin Ny Bambang Sumiarti saat mengadakan bakti sosial dropping air bersih ke bukit Siluk I dan II Kecamatan Imogiri Bantul. Bakti sosial tersebut selain dalam rangka meringankan beban warga yang sedang menderita kekurangan air bersih akibat kemarau panjang, juga dalam rangka memperingati HUT ( Hari Ulang Tahun ) ke-35 PWK UGM Yogyakarta. Sebelum kelokasi dropping air, bantuan air sebanyak 30 tangki tersebut diserahkan secara simbolis oleh pimpinan rombongan PWK UGM Yogyakarta Ny Bambang kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul Ny Sigit Sapto Raharjo, di rumah dinas Bupati Bantul, Trirenggo, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Drs Dwi Daryanto Msi.
Melihat kenyataan tersebut, Drs Dwi Daryanto mengharapkan agar warga yang termasuk daerah rawan kekeringan itu benar-benar hemat dalam penggunaan air bersih. Sementara disisi lain, partisipasi berbagai pihak yang kini mulai berdatangan untuk mengadakan dropping air di wilayah Bantul yang sebagian merupakan daerah rawan kekeringan, menurut Dwi Daryanto, Pemkab Bantul sangat memberikan apresiasi tinggi. Dalam hal ini, termasuk PWK UGM Yogyakarta yang melaksanakan bakto sisial di Siluk I dan II Imogiri, serta Donotirto Kecamatan Kasihan. Sebagaimana dijelaskan Ny Bambang, dropping air sebanyak 30 tangki tersebut diperuntukkan di tiga lokasi rawan kekeringan, masing-masing Siluk I, II dan Donotirto Kasihan.
Dijelaskan juga oleh Ka BPBD Bantul, bahwa mengingat perkiraan musim kemarau yang akan berlangsung hingga awal Desember 2015, penggunaan air bersih di daerah rawan kekeringan tersebut agar benar-benar hemat. Dengan demikian, diharapkan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya timbulnya serangan penyakit akibat terlalu boros penggunaan air bersih, hingga terjadi penggunaan air yang kurang bersih. Untuk mencegah jangan sampai kekurangan air bersih, kinki BPBD Banbtul juga mulai banyak melakukan dropping air, meski pelaksanaannya berdasarkan pengajuan proposal/permohonan dari daerah yang bersangkutan. (mw)