Foto Berita 2511Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, foto bersama Penjabat Bupati Bantul, Direktur Pengembang, Camat Piyungan dan perangkat desa Pembangunan daerah perlu dilakukan secara terintegrasi di semua sektor, sehingga diperoleh manfaat yang lebih besar dari berbagai potensi daerah. Salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah adalah melalui perwujudan kawasan industri. Hal tersebut dikatakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat penetapan kawasan industri dan pariwisata di Kecamatan Piyungan, Bantul. Selasa (8/12).

“kawasan Industri merupakan pusat kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang dan dikelola peusahaan sehingga pemanfaatan Sumber Daya Alam tidak dilakukan secara eksploitatif” jelasnya.

Kawasan industri yang menyatu dengan sektor wisata yang berbasis lingkunagan akan menjadi kawasan terpadu. Kedepan perencanaan pengembangan kawasan industri dan pariwisata perlu dilakukan secara lebijh terinci dan matang.

Sementara Penjabat Bupati Bantul, Sigit Sapto Raharjo, dalam sambutannya mengatakan luas wilayah Bantul 508,85 km, dengan jumlah penduduk 968.632 jiwa. PDRB kabupaten Bantul tahun 2014 sebesar 4.898.075, dari jumlah tersebut sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor utama pertumbuhan ekonomi mampu memberikan kontribusi 15,23%.

Realisasi investasi DIY bulan Januari s/d Desember 2014 masih berada di peringkat 18 dari 34 propinsi. Investasi tersebut mengalami pertumbuhan tetapi penyebarannya masih fokus pada Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,.Penetapan kawasan industri diharapkan mampu menjadi magnet bagi investor.

PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) yang berencana mengembangkan Kawasan Industri di Kecamatan Piyungan dengan luas 100 hektar, nilai investasi sebesar 287 milliar rupiah. Di lokasi tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja 70.000 karyawa dan diharapkan sudah beroperasi pertengahan tahun 2017. (mw)

Categories: Tak Berkategori

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *